Halaman

    Social Items


 
Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB) merupakan ayam kampung hasil seleksi genetik yang memiliki keunggulan antara lain mampu bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, masa mengeram berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali. Selain itu, ayam ini dapat tumbuh lebih cepat daripada ayam kampung biasa. Rasa daging ayam KUB gurih, sebagaimana ayam kampung pada umumnya.
Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, ayam KUB mulai dikenalkan oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) pada tahun 2012. Ayam KUB diuji daya adaptasinya di Visitor Plot Aneka Ternak – Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB (BPTP NTB). Day old chicken (DOC) didatangkan sebanyak 230 ekor terdiri dari 200 ekor betina dan 30 ekor jantan.
Hasil yang diperoleh selama dua bulan pemeliharaan pada kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) BPTP NTB, berat badan ayam mencapai  ± 600 gram/ekor pada jantan dan betina ± 581 gram/ekor.



Dalam pengamatan, ayam ini sampai pada umur dua bulan tahan terhadap cuaca panas dan dapat beradaptasi pada daerah lembab Narmada, tingkat kematian terjadi 2 %.
Ayam KUB sudah berkembang pesat dan menyebar ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB. Salah satunya pengembangan di kelompok Tani Agro Lestari Dusun Nyerot Gontoran, Kabupaten Lombok Tengah atas kerjasama dan pembinaan dari BPTP NTB, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah serta Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten Lombok Tengah.
Berawal dengan 1000 ekor DOC yang terdiri atas usaha pembesaran menjadi ayam potong sebanyak 650 ekor dan menjadi indukan sebanyak 350 ekor. Saat ini berkembang menjadi 1600 ekor induk yang tersebar pada 11 anggota kelompok Tani dengan pemeliharaan 100 – 350 ekor induk per peternak.
Selain mutu dan kualitas ayam serta telurnya, ayam KUB juga memiliki keunggulan dari segi perekonomian masyarakat. Jenis usaha yang berkembang di Provinsi NTB khususnya adalah pembibitan yang menghasilkan DOC yang didukung oleh 16 unit mesin tetas kapasitas 300 butir per unit. Selain itu, usaha pembesaran menghasilkan ayam potong dan ayam dara pengganti induk afkir serta usaha produksi kompos.
Para anggota Kelompok Tani Agro Lestari menuturkan kepada Kepala Balitbangtan Dr. Muhammad Syakir dalam kunjungannya ke Lombok Tengah beberapa waktu lalu, menjalankan usaha ayam KUB ini membuat para peternak mengantongi  50 – 75 juta rupiah per bulan.


sumber : http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2460/

Ayam KUB, Prospek Usaha Menjajikan


 
Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB) merupakan ayam kampung hasil seleksi genetik yang memiliki keunggulan antara lain mampu bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, masa mengeram berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali. Selain itu, ayam ini dapat tumbuh lebih cepat daripada ayam kampung biasa. Rasa daging ayam KUB gurih, sebagaimana ayam kampung pada umumnya.
Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, ayam KUB mulai dikenalkan oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) pada tahun 2012. Ayam KUB diuji daya adaptasinya di Visitor Plot Aneka Ternak – Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB (BPTP NTB). Day old chicken (DOC) didatangkan sebanyak 230 ekor terdiri dari 200 ekor betina dan 30 ekor jantan.
Hasil yang diperoleh selama dua bulan pemeliharaan pada kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) BPTP NTB, berat badan ayam mencapai  ± 600 gram/ekor pada jantan dan betina ± 581 gram/ekor.



Dalam pengamatan, ayam ini sampai pada umur dua bulan tahan terhadap cuaca panas dan dapat beradaptasi pada daerah lembab Narmada, tingkat kematian terjadi 2 %.
Ayam KUB sudah berkembang pesat dan menyebar ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB. Salah satunya pengembangan di kelompok Tani Agro Lestari Dusun Nyerot Gontoran, Kabupaten Lombok Tengah atas kerjasama dan pembinaan dari BPTP NTB, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah serta Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten Lombok Tengah.
Berawal dengan 1000 ekor DOC yang terdiri atas usaha pembesaran menjadi ayam potong sebanyak 650 ekor dan menjadi indukan sebanyak 350 ekor. Saat ini berkembang menjadi 1600 ekor induk yang tersebar pada 11 anggota kelompok Tani dengan pemeliharaan 100 – 350 ekor induk per peternak.
Selain mutu dan kualitas ayam serta telurnya, ayam KUB juga memiliki keunggulan dari segi perekonomian masyarakat. Jenis usaha yang berkembang di Provinsi NTB khususnya adalah pembibitan yang menghasilkan DOC yang didukung oleh 16 unit mesin tetas kapasitas 300 butir per unit. Selain itu, usaha pembesaran menghasilkan ayam potong dan ayam dara pengganti induk afkir serta usaha produksi kompos.
Para anggota Kelompok Tani Agro Lestari menuturkan kepada Kepala Balitbangtan Dr. Muhammad Syakir dalam kunjungannya ke Lombok Tengah beberapa waktu lalu, menjalankan usaha ayam KUB ini membuat para peternak mengantongi  50 – 75 juta rupiah per bulan.


sumber : http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2460/

No comments